Merajut Kisah Sukses UMKM Sinar Puinlam Kaenka (SPK) Melalui Pameran di Desa Tune
Pelatihan Pengelolaan
Ekonomi Tumah Tangga
Desa Tune 20 Januari 2025
Tujuan
yang akan dicapai dari Perencanaan & Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga
adalah sebagai berikut : a. Untuk memperluas wawasan kepada peserta tentang
pengendalian uang keluar dan peningkatan uang masuk didalam keluarga. b. Untuk
meningkatkan kesadaran peserta dalam pemanfaatan waktu yang masih tersedia,
untuk melakukan usaha-usaha produktif yang dapat meningkatkan pendapatan
keluarga. c. Untuk meningkatkan pengetahuan peserta dalam mengelola dan
pengendalian Ekonomi Rumah Tangga didalam keluarga.
Pentingnya
Peningkatan Kapasitas dalam Perencanaan & Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga. Perencanaan dan pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga
(ERT) yang berhasil, dapat membantu seseorang mengatur hidupnya dan keluarganya
agar dapat keluar dari jerat “tutup lobang gali lobang“. Penegasan yang perlu
diperhatikan disini bukanlah “bagaimana cara melakukannya” melainkan “apakah
ada kemauan untuk melaksanakannya”. Bagaimana baiknya cara tersebut tidak akan
ada artinya kalau hanya sekedar teori kosong yang tidak pernah diterapkan.
Perencanaan dan pengelolaan ERT lebih mementingkan adanya penghayatan terhadap
arti hidup yang tercermin di dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita
ambil di dalam memenuhi kebutuhan yang kita rasakan. Kemauan mengatur ekonomi
keluarga dengan sebaik-baiknya, didorong dengan adanya sikap tertentu yang
harus dimiliki setiap orang yang ingin mencapai keberhasilan. Sedangkan
kemampuan mengaturnya didorong oleh “keterampilan yang telah dimiliki”. Kedua
hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, bahkan
saling melengkapi. Oleh karena itulah “Perencanaan & Pengelolaan Ekonomi
Rumah Tangga“ sangat perlu dilakukan bagi Ibu-Ibu dan Kelompok Tani didesa
tune. Dengan tujuan agar keluarga mampu menggunakan daya
dan dana yang tersedia dalam jumlah terbatas, sehingga tercipta kesejahteraan
dan kepuasan lahir dan bathin. Kesejahteraan dimaksud meliputi adanya rasa
kecukupan, rasa keadilan dan kejujuran, serta rasa ketentraman bathin. Adapun
strategi yang perlu dipegang teguh untuk memecahkan masalah ini adalah melalui
proses penyadaran diri, serta penyadaran akan kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi dengan pendapatan kecil. Pencapaian strategi diatas akan mudah jika
anggota keluarga terbuka, wajar/realistis serta bertanggung jawab.
Yohanes Don Boskow Nuwa
Koordinator YMTM Wilayah TTS mengatakan: Masalah
utama dalam pengelolaan keuangan rumah tangga adalah penghasilan keluarga tidak
dapat mencukupi kebutuhan pengeluaran keluarga sehingga lebih besar pengeluaran
dari pada pendapatan. Masalah lainnya yang umumnya
terjadi pada rumah tangga yang penghasilannya berlebih adalah tidak dapat
mengelola pengeluarannya sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan namun
tidak dapat menyisihkan untuk disimpan atau diinvestasikan. Oleh karena itu,
pemahaman mengenai pengelolaan keuangan rumah tangga sangat penting bagi para
ibu-
ibu dan Kelompok Tani untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga sebagai bagian dari kesejahteraan
masyarakat.
Arid Oematan Ketua Panitia
Penyelenggara Kegiatan mengatakan: Pengelolaan
keuangan rumah tangga bertujuan untuk mendayagunakan kesadaran, sikap,
perilaku, dan kemampuan anggota keluarga, serta menggerakkan potensi ekonomi
keluarga. Hal ini guna memastikan adanya pemenuhan kebutuhan ekonomi anggota
keluarga secara optimum, terciptanya stabilitas kehidupan ekonomi keluarga,
serta pertumbuhan ekonomi keluarga. Prinsip pengelolaan ekonomi rumah tangga
adalah adanya upaya untuk meningkatkan pendapatan dan pengendalian tingkat
pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga agar terdapat surplus
secara kontinyu diakumulasikan menjadi kekayaan yang semakin besar.
Aderiana Pilis Kepala Desa
Tune memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan
kegiatan pelatihan pengelolaan keuangan keluarga bagi ibu-ibu Rumah Tangga dan Kelompok
Tani di Desa Tune telah
terlaksana dengan baik dan tanggapan peserta terhadap pelaksanaan kegiatan ini
sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator kehadiran peserta mencapai 95% dari target, dan selama kegiatan berlangsung
mereka sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan.
Komentar